https://teleskopupdate.com
Jakarta, 29 Juni 2025 – Konflik bersenjata antara Israel, Iran, dan Amerika Serikat telah menyebabkan harga minyak dunia mendekati 80 dolar AS per barel, menimbulkan kekhawatiran akan dampaknya terhadap ekonomi nasional Indonesia. Prof. Dr. KH. Sutan Nasomal, SH., MH, Pakar Hukum Internasional dan Ekonomi, meminta Presiden Prabowo Subianto untuk segera mengantisipasi potensi dampak negatif terhadap ekonomi nasional.
Menurut Prof. Sutan, Indonesia sangat rentan terdampak, terutama pada sektor subsidi energi, nilai tukar rupiah, dan kestabilan harga kebutuhan pokok. “Lonjakan harga minyak mentah akan langsung membebani APBN, terutama pos subsidi BBM yang tahun ini dianggarkan sebesar Rp26,7 triliun,” ujarnya.
Jika tidak segera diantisipasi, lonjakan harga energi dapat memicu efek domino, termasuk: Kenaikan harga energi akan meningkatkan biaya logistik, yang dapat berdampak pada harga barang dan jasa.
Kenaikan harga energi juga dapat menyebabkan kenaikan harga bahan pokok, yang dapat berdampak pada daya beli masyarakat.
Jika harga bahan pokok melonjak, daya beli rakyat akan semakin tertekan, yang dapat berdampak pada perekonomian nasional.
Prof. Sutan meminta Presiden Prabowo Subianto untuk Pemerintah harus segera menyusun skenario darurat ekonomi untuk menghadapi potensi krisis ekonomi.
Pemerintah harus memperkuat ketahanan energi nasional untuk mengurangi ketergantungan pada impor energi.
Pemerintah tidak boleh menunggu sampai rakyat tercekik baru bertindak, melainkan harus segera mengambil langkah-langkah antisipatif untuk melindungi perekonomian nasional.
Narasumber,Prof.H Sultan Nasomal
Tim Redaksi,Teleskopupdate.com











