Berita  

Etika Berbahasa Guru SD di Medsos Dipertanyakan, Diduga Langgar UU ITE

https://teleskopupdate.com

Selaru, Kepulauan Tanimbar – Seorang guru Sekolah Dasar (SD) Inpres Namtabung, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, berinisial HM, menjadi sorotan terkait etika berbahasa di media sosial. Unggahan dan komentar yang bersangkutan di platform Facebook (FB) dinilai tidak mencerminkan seorang pendidik yang seharusnya menjadi panutan.

 

Dalam percakapan di FB, HM diduga menggunakan bahasa yang kurang pantas saat berinteraksi dengan Sekretaris Desa (Sekdes) Namtabung. Komentar seperti “kasihan apa, z tahu malu..tahan orang punya gaji, we b tanx oc…itu oc punya uang pribadi k..jadi oc tahan akan…bikin diri macam Tuhan Allah sj, jd tahan b laki gaji,, x tahu malu ada harus” dianggap tidak etis dan tidak mencerminkan seorang guru.

Baca Juga =  Heboh Ditemukan Seorang Mayat Di Kebun Karet Desa Karya Mukti Rabu, 04 September 2024 WIB

 

Persoalan ini bermula ketika gaji suami HM, yang merupakan anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Namtabung, ditahan. HM bersikeras agar gaji tersebut dibayarkan. Padahal, penahanan gaji tersebut merupakan keputusan bersama antara Pemerintah Desa dan BPD Namtabung, yang telah dituangkan dalam surat keputusan resmi. Sekdes Namtabung bahkan menyarankan HM untuk melaporkan masalah ini ke aparat penegak hukum (APH) jika merasa dirugikan.

 

Tindakan HM di media sosial tersebut dinilai meremehkan, tidak menghormati, dan melanggar batasan profesional sebagai seorang guru. Selain itu, HM juga diduga melakukan fitnah melalui media elektronik. Perangkat desa mempertimbangkan untuk melaporkan perbuatan HM menggunakan Pasal 27A Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang Perubahan Kedua UU ITE, yang sebelumnya dikenal sebagai Pasal 27 ayat (3) UU ITE, serta Pasal 311 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).

Baca Juga =  PROF DR KH Sutan Nasomal SH, MH: Presiden Prabowo Harus Pastikan Janji Politik untuk Kesejahteraan Masyarakat

 

Sebagai seorang pendidik, guru diharapkan mampu menjaga etika berbahasa, baik dalam interaksi langsung maupun di media sosial. Hal ini penting untuk menjaga citra guru sebagai panutan dan memberikan contoh yang baik bagi siswa, orang tua, dan masyarakat.

 

Redaksi,Teleskopupdate.com

(Ellon)

Print Friendly, PDF & Email